FAKTOR RISIKO TERJADI MIOPIA PADA SISWA DI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH
Abstract
Miopia merupakan kelainan reflaksi mata dengan prevalensi tertinggi didunia. Gangguan terhadap penglihatan yang dapat mengakibatkan kebutaan sering terjadi hampir sekitar 42% diseluruh dunia yang disebabkan oleh rabun jauh. Berbagai faktor sangat berhubungan dengan insiden terjadinya miopia seperti tingkat pendidikan, usia dan aktivitas melihat dekat pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko terjadi miopia pada siswa di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel adalah total sampel sebanyak 85 responden. Metode analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan dari faktor risiko terjadi miopia berdasarkan usia dengan persentase 80,0%, jenis kelamin 70,6%, aktivitas melihat dekat 67,1%, tingkat pendidikan 64,7%, aktivitas luar ruangan 64,7%, riwayat miopia orangtua 57,6% dan riwayat prematuritas 24,7%. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan adanya gambaran dari faktor risiko miopia pada siswa, dimana usia merupakan penyebab utama terjadinya miopia dan penyebab miopia terendah adalah riwayat prematuritas. Saran peneliti kepada fakultas keperawatan diharapkan dapat terus mengembangkan keilmuan keperawatan medikal bedah khususnya di bidang oftalmology terkait promosi kesehatan tentang cara pencegahan dan pencetus terhadap miopia.
Kata Kunci : faktor resiko, miopia, siswa SMA
Full Text:
PDFReferences
Agni, A.N., Suhardjo, Rasmiyati, W.P. (2016). Comparing Myopic Progression in Urban and Rural Junior Hight School in Yogyakarta. Departemen of Ophthalmology.
Ariani, Ayu Putri. (2014). Aplikasi Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.
American Optometric Association (AOA). (2006). Optometric clinical practice guideline : care of the patient with myopia. St. Louis :American Optometric Association. Retrieved from www.aoa.org
Bebasari, E., Nukman, E., Usman, S. (2014). Hubungan Antara Faktor Keturunan, Aktivitas Melihat Dekat dan Sikap Pencegahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Terhadap Kejadian Miopia. Vol 1. JOM FK.
Dhanardhono, Elisa, Y., Kentar A.A., Febriany. (2015). Faktor Risiko Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2011-2014. Undergraduate thesis Faculty of Medicine.
Effendi. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21.Bandung: Alfabeta
Fachrian D., Arlia B. R., Apep J N., Nengcy E. T.R., Maritha P., Elridha A. S.,et al. (2009). Prevelensi Kelainan Tajam Penglihatan pada Pelajar SD X. Majalah Kedokteran Indonesia. Retrieved from http://indonesia.digitaljournals.org
Fan DS. (2004). Prevalence, Incidence, and Progreission of Miopia of School Children in Hongkong. Invest Ophthalmol Vis Sc. 45:1071-1075.
Fredrick, D.R. (2002). Clinical Review: Myopia. BMJ. 324 : 1195.
Junghans BM, Crewther SG. (2005). Little evidence for an epidemic of miopia in Australian primary school children over the last 30 years. BMC Ophthalmology. Retrieved from http://www.biomedcentral.com/
Haryani, Sutono, Kristianti. (2008). Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya cacat mata miopia pada mahasiswa. Vol.03. JIK. Retrieved from:http://Jurnal.ugm.ac.id
Ilyas, S., Tanzil, M., Azhar, Z., dan Salamun. (2003). Ilmu Penyakit Mata.FK UI. Jakarta.
Julizar, Hidayat., M, Fauziah.M. (2014). Hubungan Lama Aktivitas Membaca dengan Derajat Miopia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter FK Unand Angkatan 2010. Jurnal Kesehatan Andalas. Retrieved from http://jurnal.fk.unand.ac.id
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014) . Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Infodatin. Retrieved from www. Depkes.go.id
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta .
. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Rares, Tongku, Adile. (2016). Kelainan refraksi pada pelajar SMA Negeri 7 Manado.Vol 4.Jurnal e-Clinic. Retrieved form https ://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/1012/10601
Saniman. (2013). Efek Bekerja Dalam Jarak Dekat Terhadap Kejadian Miopia. Jurnal kedokteran syiah kuala. Vol. 13 (3). Banda Aceh.
Sayuti. Yanwirasti. Rahimi. (2015). Faktor-faktor yang memengaruhi insiden miopia pada siswa sekolah menengah atas di kota Padang. Andalas Journal of Health. Retrieved from http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/384
Saw, S.M., Gazzard, G., Koh, D., Farook, M., Widjaja, D., Lee, J., dan Tan, D.T.H. (2002b). Prevalence Rates of Refractive Error in Sumatra, Indonesia. Invest Ophtalmol Vis Sci. 43 (10): 3174-80
Saw,S.M., Pan,W.C, Ramamurthy, D. (2012). Worldwide prevalence and Risk Factors for Myopia. Singapore. Ophthalmic and Physiological Optics: OPO.
Sitepu, BRE. (2008). Hubungan Ukuran Pupil dengan Miopia Derajat Sedang dan Berat. USU. E-Repository.46 : 18-21
Siregar. (2012). Karakteristik Penderita Miopia Di Poliklinik Refraksi RSUP.H.Adam Malik Medan. USU. Retrieved from http://repository.usu.ac.id
Sunyoto, D. (2013). Buku Ajar : Statistik Kesehatan Paramatrik, Non Paramatik, Validitas, dan Reliabilitas. Yogyakarta. Nuha Medika.
Tiharyo, I. (2007). Pertambahan Miopia Pada Anak Sekolah Dasar Perkotaan dan Perdesaan di Yogyakarta. Tesis Universitas Gajah Mada. 1- 49.
You, Wu, Duan, Luo, Liu dan Li. (2012). Factors Associated with Miopia in School Children in China: Beijing Childhood Eye Study.7 (12): e52668
Wang, Hsiao, Lin, Shih dan Ding. (2015). Miopia Among Schoolchilren in East Asia and Singapora. Survey of Ophthalmology.
Widodo, A., Prillia, T., (2007). Miopia patologi. Jurnal Oftamologi Indonesia.. Retrieved from http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/21449/ appendix.pdf).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JIM FKEP
JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
ISSN (Online) : 2716-3555
Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Tanoh Abee, Darussalam, Banda Aceh 23111,
Phone/Fax. Telp: +62651 7555249.
e-mail:jim.fkep@unsyiah.ac.id